Kebaikan apa yang telah kau lakukan hari ini??

Bagi seorang mukmin, ada banyak peluang kebaikan yang bisa dilakukan. Kebaikan yang mungkin terlihat sangat sederhana, tapi sedikit sekali orang yang bisa melakukannya. Di samping karena mungkin tak terpikirkan ada kebaikan dari hal yang kecil itu, bisa jadi karena memang banyak orang yang enggan untuk berbuat hal yang kecil, padahal itu kebaikan.

Setiap orang diberikan waktu yang sama oleh Allah swt, 24 jam. Yang membedakan adalah bagaimana memanfaatkan waktu yang jumlahnya sama tersebut. Hal ini dapat dilihat dari nilai ibadah atas aktivitas yang dilakukan pada waktu 24 jam tersebut. Sama-sama belajar, yang satu diniatkan karena allah swt dan disengajakan dalam rangka beribadah, yang satunya ya sudah belajar aja, karena ada tugas dan mau ujian, keduanya tentu akan memiliki nilai yang berbeda di sisi Allah swt. Sama-sama bekerja, yang satu diniatkan karena Allah swt, sebagai salah satu bentuk ibadah menghidupi anak istri. Namun yang satu ya sudah berangkat kerja aja "wong" nggak libur, bukan tanggal merah juga. Maka keduanya juga akan berbeda nilainya disisi Allah swt.

Begitu juga memulai hari-hari. Seorang mukmin, awal harinya pun akan dimulai dengan ibadah. Mulai dari membaca do'a setelah tidur, kemudian berwudhu dan sholat. Baik sholat sunnah tahajud bagi yang tahajud, maupun sholat shubuh bagi yang sholat. Kemudian sesudahnya disusul amalan lain seperti tilawah, al-Ma'tsurat, muroja'ah hafalan, dan lain-lain. Bagi yang ibu-ibu atau seorang istri barangkali mengerjakan kewajibannya melayani suami dan anak-anak. Sungguh, semuanya itu adalah yang membedakan kualitas waktu yang jumlahnya sama dari setiap orang.

Namun, dari sekian banyak aktivitas ibadah yang barangkali sudah menjadi rutinitas (alhamdulillah kalau sudah bisa menjadi rutinitas), ada banyak hal kebaikan yang masih bisa dilakukan. Sesuatu yang bisa kita lakukan diluar rutinitas kebaikan yang kita lakukan dalam waktu-waktu kita. Inilah yang tidak banyak orang muslim lakukan. Dan saya banyak belajar dari orang-orang yang saya lihat ketika saya dalam perjalanan. Semoga allah swt berikan kemudahan dari setiap kesulitan yang dihadapi orang-orang yang rela membantu orang lain.

Seperti pagi tadi, ketika saya hendak pergi, kemudian di perjalanan tas saya terjatuh. Saya pun turun dari motor hendak mengambil tas yang terjatuh beberapa meter dari tempat motor saya berhenti. Seketika ada mamas-mamas yang sudah melewati tas saya, dan kemudian berbalik, mengambilkan tas saya dan memberikannya pada saya. Padahal, dari arah belakang lalu-lalang kendaraan cukup padat dan cepat. Tapi mamas itu rela berhenti mengambilkan tas saya. Alhamdulillah. Setelah melanjutkan perjalanan, kemudian saya melihat seorang ibu yang membawa sekantung plastik berisi makanan, ibu itu menuju ke seorang yang sepertinya "gila" sedang tertidur di serambi toko yang masih tutup. Dan meletakkan makanan itu di samping orang gila tanpa membangunkannya. Masyaallah. Sungguh sesuatu yang orang lain tak terpikir untuk berbuat yang sama.

Di waktu yang lain, saya melihat seorang bapak-bapak membeli sekeranjang buah salak dari seorang nenek yang tua dengan harga di atas harga jual. Padahal bapak itu baru keluar dari rumah makan, asumsi saya tentu bapak itu masih kenyang. Dan kesediaan membeli salak nenek tua itu, barangkali sebuah bentuk kepedulian dari sang bapak kepada si nenek. Kemudian di kali lain, saya membaca sebuah tulisan dari seorang ibu, yang memborong semua kue-kue jualan nenek tua. Ketika nenek itu berkata "ibu, tidak apa-apa tidak membeli kue saya, jika ibu hanya merasa kasihan pada saya". Kemudian ibu itu menjawab, "nenek, saya bukannya kasihan pada nenek, tapi saya teringat ibu saya. Andaikan ibu saya juga berjualan seperti nenek saat ini. Saya lakukan ini untuk ibu saya nek". Saat itu juga, ketika saya dan ibu saya sedang duduk-duduk di serambi masjid. Kemudian melihat si bapak yang sudah sepuh, menyapu halaman masjid. Maka ibu saya memberikan sedikit uang kepada  bapak itu.

Pembaca yang dirahmati Allah swt, mungkin uluran tangan kita pada mereka diawali dengan sebentuk rasa "kasihan" pada mereka, namun ketahuilah bahwa itulah sikap kepedulian kita sebagai seorang manusia. Disaat seperti itulah, Allah swt sedang mengetuk pintu hati kita untuk merelakan waktu dan sedikit harta yang kita punya agar dapat dibagikan kepada mereka. Tidak seberapa, tapi ketika kita melakukannya sesaat itu akan muncul rasa ketenangan dalam jiwa kita. Barangkali kita sering melihat orang-orang yang sepertinya terlihat hidup susah dimata kita. Misalnya saja seorang ibu-ibu tua yang menuntun sepeda dengan gerobaknya, seorang anak-anak yang mengais rezeki dengan menyemir, seorang kakek tua yang membawa kerangjang berisi tape, dan lain sebagainya. Maka, adakah hati kita tersentuh melihat kehidupan seperti itu? Jika ada, maka bersyukurlah. Karena Allah swt masih memberikan kita hati yang bening. Maka jika sempat, dan ada sedikit harta bagikanlah kepada mereka. Namun jikalau tidak, janganlah kikir untuk sekedar mendoakan mereka. Doakan mereka agar Allah swt mudahkan urusannya, lapangkan rezekinya, sehatkan badannya, dan kebahagiaan baginya dan keluarganya. Do'akanlah mereka. Karena sejatinya do'a itu akan kembali pada diri kita.

“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)

Dalam riwayat yang lain :

“Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.” 

Pembaca yang dirahmati Allah swt, begitu banyak peluang kebaikan yang dapat kita lakukan setiap harinya. Apa yang kita dengar dan apa yang kita lihat disekeliling kita, semoga menjadi hikmah yang dapt kita petik bagi kebaikan hidup kita. Bagi kebermanfaatan waktu-waktu kita. Jikalau anda mahasiswa, kemudian ada mengendarai motor sendiri, di saat yang bersamaan ada mahasiswa lain yang tidak anda kenali menuju arah yang sama, maka berhentilah, tawarilah ia tumpangan. Jikalau kamu seorang sopir, kemudian ada seorang nenek yang ingin naik angkotmu, namun terlihat tak ber-uang, maka berhentilah. Berikanlah ia tumpangan. Jikalau kamu seorang mahasiswi yang tinggal di kosan, kemudian didapur kosanmu itu terlihat kotor. Padahal bukan kamu yang mengotorinya, maka relakanlah waktumu, sentuhlah piring-piring kotor itu dan bersihkan. Tentu semuanya harus diniatkan karena Allah swt, agar menambah kebarokahan dari setiap aktivitas yang kita lakukan.






Komentar

Postingan Populer