"RUMAH" kau lah bagian hidupku.....

Sejatinya rumah memang lah tenpat tinggal bagi para penghuninya. Tempat berteduh dari sinar matahari yang menyengat, juga dari air hujan yang turun deras. Dari rumah pula, lahir para bayi-bayi lucu, yang diharapkan menjadi generasi penerus bagi bangsa ini. Disanalah, tercetus pemikiran-pemikiran yang eksotis dan brilliant dari organisasi yang bernama keluarga juga munculnya romantisme cinta yang didramakan oleh para si penghuni. Tentu saja, jika kondisi demikian yang tercipta, maka berada di rumah adalah sebuah kebutuhan dan kenyamanan. Namun, rumah juga dapat menjadi petaka, memberikan bencana, menimbulkan banyak masalah, sehingganya berada di rumah tak akan memberikan ketenangan, justru penat dan amarah lah yang menyita pikiran dan hati. Mengapa bisa demikian? tentu saja, semua bergantung kepada para penghuni. Kita tentu harus mengetahui fungsi rumah selain sebagai tempat berlindung. Agar kita tahu bagaimana caranya menjadikan rumah sebagai baiti jannati, rumahku syurgaku. Apa sajakah cara untuk menjadikan rumah sebagai syurganya dunia? 1. Hidupkan rumah dengan ayat-ayat Allah Sebagai seorang muslim, adalah menjadi kewajiban bagi kita agar setiap tindakan yang kita lakukan adalah kebaikan-kebaikan yang membawa maslahat bagi umat. Juga menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk menjalankan ibadah yang sudah diperintahkan Allah swt. Menegakkan sholat lima waktu ditambah dengan sholat sunnah yang mu'akad dan menjaga tilawah serta dzikir-dzikir untuk mengingat allah swt. Semuanya itu dapat dilakukan, dimulai dari rumah kita masing-masing. Berusahalah untuk konsisten menjaga tilawah kita, dan sholat sunnah baik tahajud maupun dhuha. Jangan pernah pula kita meninggalkan sholat fardhu. Dengan demikian diharapkan dapat menjadi sinar cahaya di rumah-rumah kita. 2. Jadikan rumah sebagai majelis ilmu Menuntut ilmu bisa dilakukan dimana saja termasuk di rumah kita. Membiasakan diri dengan anggota keluarga untuk mengkaji ilmunya allah adalah salah satu jalan menjadikan rumah terasa nyaman dan tenang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berdiskusi antar anggota keluarga baik mengenai ilmu dunia maupun ilmu akhirat. Selain itu, adakan juga pengajian di rumah. Mengundang tetangga rumah dan juga jama'ah untuk bersama-sama mendengarkan tausyiah dan membaca al-qur'an. 3. tidak menggunakan rumah sebagai kegiatan yang diharamkan allah swt Banyak terjadi di masyarakat kita, menjadikan rumah sebagai tempat kegiatan yang dibenci allah swt. Seperti para penghuninya yang minum-minuman keras, bermain judi dan zina. Kegiatan tersebut merupakan perbuatan yang diharamkan allah dan secara moral tidak dibenarkan. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam beraktivitas di rumah anda. Berkaitan dengan hal tersebut, saya seringkali mengamati pada orang-orang yang hidup merantau menyeberangi pulau, bahkan sampai ke belahan dunia yang tak terlihat oleh mata. Khususnya bagi mereka yang beragama islam. Kenapa saat lebaran idul fitri tiba, mereka dengan rela hati berbondong-bondong pulang ke kampung halaman? pulang ke rumah mereka? padahal bisa kita saksikan bahwa perjalanan yang ditempuh tidaklah dekat, keramaian diperjalanan sudah dipastikan tak terelakkan. Macet, panas, dan keamanan yang kadangkala tak bisa terjamin. Belum lagi ongkos yang sangat mahal. Tapi tetap saja, disaat waktu-waktu libur yang terbatas dan disaat keuangan juga menipis, mereka tetap bertekad untuk pulang ke kampung halaman. Menengok rumah, menemui orangtua dan sanak saudara yang masih ada. Apa yang menjadi faktor pendorongnya? Tidak lain selain adanya orangtua atau sesepuh di kampung halaman, bahwa sejarah hidup mereka sebagian ada di kampung halaman. Begitu banyak memori dan kenangan yang tersimpan dalam ingatan, ketika kehidupan di saat kecil, remaja, dewasa, hingga akhirnya memutuskan untuk merantau. Semuanya tersimpan di kampung halaman. Rindu mengenang kembali akan hal yang pernah dilakukan ketika di kampung halaman dulu, memaksa mereka untuk menyisihkan waktu dan uang agar bisa berkunjung kembali ke kampung halaman. Kenangan di masa kecil saya kira masih berbekas di benak ingatan kita masing-masing. Terlebih bagi kita, yang orang desa. Nuansa keramahan tetangga, kesejukan udara, keasrian lingkungan, dan adat yang barangkali masih bertahan, adalah suatu kondisi yang membuat kita selalu rindu untuk pulang ke kampung halaman. Tak hanya itu, saat kembali berkunjung ke kampung halaman tentu saja akan ada perubahan, dan dari perubahan itulah, kita akan merasa bahwa ternyata diri kita pun telah banyak berubah. Karenanya,menurut saya kembali ke kampung halaman adalah liburan yang paling menyenangkan, yang membuat kita kembali merasakan kenangan massa kecil kita. So, Kapan pulang kampung?? ^_^

Komentar

Postingan Populer