Luahan Rindu
Kemana kau hendak pergi?
jangan kau bawa semua hatiku!
Waktu terasa begitu membosankan karena tak ada kegiatan bagiku selain memikirkanmu
Mengapa sejak putus sulit tuk tulus tak tega melihatmu bersamanya aku terpenjara dalam rindu
Engkau berhenti merindukan siapa?
Kapan tiba waktuku bebas dari belenggemu?
Aku tak suka beberapa huruf dalam alfabet karenanya tersusun namamu yang ku baca
Kenapa hujan tak kunjung henti? hanya menambah kesedihanku saja
Sudah terlalu sering aku meminta tuhan untuk membantuku melupakanmu
Untuk kesekian kalinya air mataku jatuh untuk yang tak berguna tetesannya, merindukanmu
Ia yang tak mau kau ingatkan belum tentu mau kau lupakan
Bertemu dalam diam saja, sudah cukup
Melihatmu dari jauh saja, sudah cukup
Mendengar suaramu saja, sudah cukup
Hanya mampu pandangi nomor kontakmu
Syair dalam beberapa lagu itu ingin kuhilangkan karenanya, melukiskan keadaanku yang sebenarnya
Seperti bom yang ingin meledak
Lelah dan sakit menahannya
Penantianku mungkin sia-sia
Karena rindu tak memandang apa-apa
Hanya saja....
Bukan hitam, tidak juga putih tapi jelas, aku sedang rindu
Aku harus mengakhiri memeliharanya hanya membuat derita
Adakah rasa ini juga hadir dalam waktumu??
Mataku selalu basah tapi hatiku mengering
Waktu terasa begitu membosankan karena tak ada kegiatan bagiku selain memikirkanmu
Mengapa sejak putus sulit tuk tulus tak tega melihatmu bersamanya aku terpenjara dalam rindu
Engkau berhenti merindukan siapa?
Kapan tiba waktuku bebas dari belenggemu?
Aku tak suka beberapa huruf dalam alfabet karenanya tersusun namamu yang ku baca
Kenapa hujan tak kunjung henti? hanya menambah kesedihanku saja
Sudah terlalu sering aku meminta tuhan untuk membantuku melupakanmu
Untuk kesekian kalinya air mataku jatuh untuk yang tak berguna tetesannya, merindukanmu
Ia yang tak mau kau ingatkan belum tentu mau kau lupakan
Bertemu dalam diam saja, sudah cukup
Melihatmu dari jauh saja, sudah cukup
Mendengar suaramu saja, sudah cukup
Hanya mampu pandangi nomor kontakmu
Syair dalam beberapa lagu itu ingin kuhilangkan karenanya, melukiskan keadaanku yang sebenarnya
Seperti bom yang ingin meledak
Lelah dan sakit menahannya
Penantianku mungkin sia-sia
Karena rindu tak memandang apa-apa
Hanya saja....
Bukan hitam, tidak juga putih tapi jelas, aku sedang rindu
Aku harus mengakhiri memeliharanya hanya membuat derita
Adakah rasa ini juga hadir dalam waktumu??
Mataku selalu basah tapi hatiku mengering
Komentar
Posting Komentar