Kebiasaan Kita dalam Menilai Makanan
Ada artikel bagus yang membahas tentang kebiasaan diri kita
menilai makanan dengan perubahan sikap yang ada pada diri kita.
http://www.foodandnutrition.org/Stone-Soup/February-2017/Say-Goodbye-to-the-Food-Police-and-Hello-to-a-Healthier-You/
Dalam artikel tersebut digambarkan bagaimana anggapan
seseorang terhadap makanan selama ini. Pertama-tama, kita perlu menyepakati
bahwa yang namanya sehat adalah terbebasnya diri kita dari penyakit baik yang
kategori ringan maupun berat. Atau, sehat adalah ketika tubuh kita itu bisa
mengelola penyakit-penyakit yang menghinggapi diri kita. Namun, kesehatan bukan
sekedar masalah fisik tetapi juga berkaitan dengan tingkat stres yang akan
mempengaruhi psikis, emosional dan spriritual dalam diri kita. Dan tingkat
stres itu tidak ada hubungannya dengan makanan yang kita makan.
Orang lain seringkali menghakimi makanan yang dimakan oleh
orang lain dan juga sekaligus mengkategorikan makanan tersebut menjadi makanan
yang buruk atau makanan yang baik. Kita harus menyadari bahwa makanan itu ya
makanan, tidak ada makanan yang buruk dan tidak ada makanan yang baik.
Masing-masing memiliki kelebihan atau kekurangan, dan kegunaan dari makanan
tersebut bergantung kepada porsi seseorang dalam memanfaatkan makanan tersebut.
Apakah kemudian ketika kita seharian atau berhari-hari kita memakan makanan
yang menurut kita baik, akan berdampak pada kebaikan diri kita? Sebaliknya, apakah
kemudian membuat kita merasa dibatasi, menjadi stres dan terobsesi? Dalam hal
ini, kita harus memisahkan antara makanan dan juga perubahan yang ada dalam
diri kita.
Fitrah manusia saat membutuhkan makanan adalah munculnya
rasa lapar dalam dirinya, dan munculnya rasa kenyang ketika sudah terisi penuh.
Namun demikian, seringkali seseorang memakan makanan tanpa mengetahui apakah
lantaran kebiasaan atau keinginan saja sehingga tidak memperdulikan rasa lapar
atau kenyang, yang terpenting saat melihat makanan yang ada, terlebih yang ia
suka, maka selanjutnya ia melahap makanan tersebut. Atau, karena seseorang
tersebut menyadari bahwa ia merasa betul-betul lapar, sehingga ia kemudian
memakan makanan tersebut. Oleh karena itu, mulai saat ini kita perlu membenahi mindset tentang makanan yang kita makan.
Makanlah jika terasa lapar, dan berhentilah jika terasa cukup. Perhatikan waktu,
berapa lamakah makanan yang kita makan itu memberikan rasa kenyang pada diri kita
sampai kita merasa lapar itu hadir kembali? Konsistenkan hal tersebut, sehingga
kita memperoleh pola makan yang tepat untuk diri kita. Berlatihlah untuk
membiarkan suara-suara bisikan yang menggoda diri kita untuk memakan makanan
disaat kita tidak butuh makanan, atau saat perut kita telah cukup terisi
makanan sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar