Jadi diri sendiri atau jadi orang lain??

Can i change my self??

Belakangan aku jadi suka merasa bagaimana akan diri ini yang belum punya karya sama sekali. Di satu sisi ada rasa underestimate kalau membandingkan antara karakter saya dengan orang-orang yang humble, cheerfull, suka senyum, baik hati, tidak sombong, dan selalu tampil dengan style yang cerah-cerah ceria gituh. Wah... rasanya melihat mereka itu kok sempurna banget?? (sambil menghela nafas, nundukin muka and muka sedih). Adakah ini tanda tidak bersyukur? Aku rasa bukan. 

Di hati yang terdalam ada perasaan "perlu nih gue koreksi diri" atau "ada yang salah nih sama gue" juga bisikan-bisikan yang memaksa "gue harus berubah". But, and the next step i'm confused to do what?? Di usia segini, agaknya terlalu telat untuk merubah karakter. Sudah terlalu banyak orang yang kenal sama aku (Cey-ileh, merasa terkenal kah?). Yah, udah beberapa orang yang bilang kalau aku keibuan, dewasa, mengayomi, and i don't know what are they say to me lying or honest? Tapi kadang bahkan sering aku ingin mengubah image ini menjadi sifat-sifat yang aku sebutkan di atas. Menjadi orang yang sangat ramah, suka menolong, enak di ajak ngobrol, up to date dengan berbagai macam info terkini dan kekinian, cerdas, kreatif, humble, dan sebangsanyalah. Tapi itu sulit sekali yah sepertinya. Dari kesukaanku bergaul dengan siapa dan lebih suka kemana dengan orang-orang yang memiliki sifat di atas itu saja sudah berbeda. Aku, lebih suka menyendiri dan sendiri kemana aku pergi. Tidak suka mengobrol dengan hal-hal yang berbau bola, film, komik, novel, dan semacamnya. Walau aku juga sedang berusaha menjadi penulis fiksi. Dan dari situ udah kelihatan kalau aku bukan orang yang gaul. ah... gemes deh jadinya...

Kira-kira apa cuma aku aja ya yang merasa seperti ini? Heyyyy, adakah kalian merasakan hal yang sama denganku? So, what are we to do? 

Kalau kata orang, pribadi seseorang itu nggak bisa dirubah. Sudah ada sejak lahir selain memang lingkungan keluarga dan cara mendidik orangtua-lah yang mempengaruhinya. Cara tiap orangtua membesarkan anak-anaknya berbeda-beda. Di sisi lain, kisah hidup atau terpaan hidup setiap orang juga berbeda. Dan itulah yang mempengaruhi karakter seseorang yang melekat dalam dirinya. 

Mungkin karena itulah tidak ada orang yang sempurna, harus saling melengkapi, harus saling menasihati. Tapi semua itu tidak merubah keinginanku untuk menjadi pribadi yang berbeda. Menjadi seseorang yang baru, dan aku rasa lebih kepada agar aku seperti mereka yang disenangi oleh banyak orang. Dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai dan menyayangi, tak perduli cinta dan sayang itu tersebab apa? Karena kadangkala pandangan mata yang menangkap kedekatan seseorang dengan orang yang lainnya itu tertutup oleh kebahagiaan yang sebetulnya hanya kesemuan (bukan kesemutan yah). Banyak orang terlihat "dekat" tapi "ada maunya". Dan timbal balik yang diharapkan adalah sesuatu yang diukur secara "materi" bukan secara "spiritual". Haish... 

Sampai akhirnya aku mencari-cari bacaan tentang apa yang menjadi "keresahan" dalam diriku ini via internet. Yah, karena sejujurnya aku tak suka buku-buku prsikologi. Sulit bagiku untuk mencerna kata-kata yang terlihat terulang-ulang dan "aneh" pada buku-buku psikologi. Finally, i got it. Kata-kata bijak sebagai kesimpulan dari apa yang aku baca.

"Lebih baik meningkatkan kepribadian Anda daripada mencoba untuk mengubahnya menjadi pribadi yang lain, sehingga cobalah untuk memusatkan perhatian pada sisi positif Anda dan perlahan buang sisi negatifnya dan ingatlah tidak seorang pun yang sempurna. Sehingga berjuanglah semampu Anda".

Jadi, apakah masih ingin merubah diri? Kenapa tidak perbaiki diri saja? Jadikan diri seperti magnet yang menarik bagi serbuk-serbuk pasir pantai.. Memang tidak mudah, tapi yakin pasti bisa. Mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang, mulai dari yang sederhana/kecil. Bismillah...

Komentar

Postingan Populer